JAMBICORNER.COM, JAMBI – Anggota DPRD Provinsi Jambi menyoroti lambannya perbaikan sejumlah ruas jalan penting di Kabupaten Kerinci, termasuk jalur evakuasi bencana alam yang krusial di kaki gunung berapi. Jalur tersebut dinilai belum menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Sorotan ini disampaikan oleh Arwiyanto, anggota Komisi III dari Fraksi PKB, dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Jambi yang digelar Selasa, 8 April 2025. Rapat tersebut dipimpin oleh Ketua DPRD M Hafiz Fattah dan dihadiri langsung oleh Gubernur Jambi, Al Haris.
“Mewakili dapil IV, pak gubernur, beberapa jalan belum masuk dalam prioritas pembangunan. Salah satunya adalah jalan evakuasi dari Pelompek, Kecamatan Gunung Tujuh, yang tembus ke Tanah Tumbuh di Kabupaten Bungo,” ujar Arwiyanto.
Ia menegaskan, jalur tersebut sangat penting dibangun mengingat wilayah tersebut berada di kawasan rawan letusan gunung berapi dan dihuni oleh ribuan warga. “Ada ratusan ribu masyarakat saya yang tinggal di sekitar sana,” lanjutnya.
Selain jalur evakuasi, Arwiyanto juga menyoroti jalan-jalan lain di Kerinci yang kondisinya rusak parah namun belum mendapat perhatian. Beberapa di antaranya adalah ruas Sungai Tanduk Renah Pemetik menuju Tanjung Tanah, serta jalan dari Siulak Deras ke Sungai Rengas, dan dari Sungai Rengas ke Bedeng Delapan hingga Pelompek. Ia berharap sejumlah ruas tersebut dapat ditingkatkan statusnya menjadi jalan provinsi.
Senada dengan Arwiyanto, Afuan Yuza dari Komisi IV DPRD Provinsi Jambi juga angkat suara. Politikus muda dapil Kerinci-Sungai Penuh itu menekankan pentingnya infrastruktur bagi sektor pariwisata yang kini berkembang pesat di Kerinci.
“Kerinci hari ini bukan hanya tujuan wisata lokal. Baru-baru ini kita kedatangan tamu kehormatan, pak Yusril Ihza Mahendra, yang memilih Kerinci dan Sungai Penuh sebagai destinasi liburan bersama keluarganya,” kata Yuza.
Menurutnya, aspirasi masyarakat tersebut merupakan hasil dari kegiatan reses yang telah mereka jalankan. Ia berharap pemerintah provinsi segera merealisasikan pembangunan yang dibutuhkan, terutama demi menunjang potensi wisata dan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.