Lagi-Lagi Bermasalah, Rombongan Komisi V DPR RI Tunda Terbang dari Bandara Sultan Thaha

Lagi-Lagi Bermasalah, Rombongan Komisi V DPR RI Tunda Terbang dari Bandara Sultan Thaha

Pesawat Garuda Indonesia gagal terbang di Bandara Sultan Thaha Saifuddin, Jambi (Jambicorner.com/qon).

JAMBICORNER.COM, JAMBI - Setelah insiden gagal lepas landas pesawat Lion Air JT603 pada 10 April 2025 lalu, kali ini giliran rombongan Komisi V DPR RI yang mengalami penundaan penerbangan di Bandara Sultan Thaha Saifuddin, Jambi.

Kejadian tersebut terjadi pada Senin malam, 14 April 2025, sekitar pukul 17.45 WIB. Pesawat yang mengalami gangguan merupakan armada milik Garuda Indonesia yang dijadwalkan mengangkut rombongan anggota dewan menuju Jakarta.

General Manager (GM) Bandara Sultan Thaha, Ardon Marbun, membenarkan adanya kendala teknis yang menyebabkan keterlambatan. “Benar bang. Kemarin malam pesawat Garuda mengalami kendala teknis, sehingga harus menunggu pesawat pengganti dari Jakarta,” ujar Ardon saat dihubungi, Selasa (15/4).

General Manager (GM) Maskapai Garuda Indonesia Jambi, Agus Mertha Yasa, menjelaskan lebih rinci bahwa gangguan teknis itu membuat pesawat tidak layak terbang setelah pemeriksaan terakhir dilakukan sebelum keberangkatan.

“Seharusnya kami boarding pukul 17.45 WIB. Tapi setelah dicek, pesawat tidak bisa dirilis secara teknis untuk terbang,” jelasnya.

Mengingat kondisi pesawat penuh penumpang, termasuk anggota Komisi V DPR RI, pihak Garuda langsung berkoordinasi dengan kantor pusat dan mengirim pesawat pengganti dari Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB dan langsung digunakan untuk menerbangkan rombongan ke Jakarta.

Sebagai bentuk kompensasi, Garuda Indonesia menyediakan makanan berat sesuai ketentuan serta memberikan opsi pengembalian dana penuh (refund) bagi penumpang yang batal terbang.

Agus menegaskan insiden ini tidak terkait dengan insiden sebelumnya yang dialami Lion Air. “Bukan, ini murni kendala teknis, tidak berkaitan dengan runway atau kejadian sebelumnya,” tegasnya.

Secara terpisah, aktivis 98 asal Jambi, Cecep Suryana, yang turut mendampingi rombongan DPR RI, juga membenarkan adanya insiden ini. “Tadi rombongan Komisi V sudah naik pesawat, tapi sekarang turun lagi. Ini kami sekarang di ruang VIP,” kata Cecep saat dihubungi melalui WhatsApp.

Menurut Cecep, pesawat yang digunakan rombongan adalah Garuda Indonesia, sama seperti saat mereka datang dari Jakarta. “Berbeda dengan Pak Adian (Napitupulu), beliau sudah lebih dulu terbang naik Batik Air,” tambahnya.

Meski tak bisa memastikan penyebab teknisnya, Cecep menduga ada masalah pada sistem hidrolik pesawat. “Tadi lampu tanda hidup, bagasi juga diturunkan. Sepertinya masalah di hidroliknya,” ujarnya.

Ia menyebutkan pesawat pengganti diperkirakan tiba dari Jakarta sekitar pukul 20.00 WIB untuk meneruskan penerbangan.

Untuk diketahui, insiden yang dialami Lion Air JT603 beberapa hari lalu hingga kini masih belum menemukan titik terang. Belum diketahui pasti apakah penyebabnya kerusakan pesawat atau masalah pada runway bandara.